PUISI: Warna
Aku
bangkit dari mimpi,
jingga menyinar di ufuk timur,
unggas menyanyi girang,
bertebangan bebas menari riang,
hijau melambai manja,
angin menyapa mesra,
awan bahagia berarak,
sungai mengalir laju,
mengejar muara,
tempat bermain anak keli,
indah nian pemandangan ini.
jingga menyinar di ufuk timur,
unggas menyanyi girang,
bertebangan bebas menari riang,
hijau melambai manja,
angin menyapa mesra,
awan bahagia berarak,
sungai mengalir laju,
mengejar muara,
tempat bermain anak keli,
indah nian pemandangan ini.
Namun,
hatiku gusar celaru fikiran,
mampukah ia bertahan?
mampukah generasi akan datang menikmatinya?
Teman-temanku,
bayangkan suatu hari nanti,
jingga bertukar merah,
unggas patah sayapnya,
hijau layu menyembah bumi,
angin mendengus,
awan hitam berarak,
sungai mengalir lesu,
anak keli hilang pedoman.
Tidak! Tidak!
ngeri aku bayangkan,
teman-temanku,
sebelum bumi tersungkur rebah,
sebelum bumi terus dinodai,
bangkitlah kamu,
bangkitlah! Bangkitlah!
pertahankan hak anak cucu kita.
semoga bumi terus tersenyum.
hatiku gusar celaru fikiran,
mampukah ia bertahan?
mampukah generasi akan datang menikmatinya?
Teman-temanku,
bayangkan suatu hari nanti,
jingga bertukar merah,
unggas patah sayapnya,
hijau layu menyembah bumi,
angin mendengus,
awan hitam berarak,
sungai mengalir lesu,
anak keli hilang pedoman.
Tidak! Tidak!
ngeri aku bayangkan,
teman-temanku,
sebelum bumi tersungkur rebah,
sebelum bumi terus dinodai,
bangkitlah kamu,
bangkitlah! Bangkitlah!
pertahankan hak anak cucu kita.
semoga bumi terus tersenyum.
No comments:
Post a Comment